[15] Zikir Sukur

[Allāhumma mā aṣbaha bī min ni’matin aw bi ahadin min khalqika fa minka wahdaka,
lā syarīka laka, fa lakal hamdu wa lakasy syukru
]

Artinya: Ya Allah, nikmat yang kuterima atau diterima oleh seseorang di antara makhlukMu di pagi ini adalah dari-Mu. Maha Esa Engkau. Tiada sekutu bagi-Mu. Maka bagi-Mu
segala puji dan kepada-Mu panjatan syukur (dari seluruh makhluk-Mu)

 

1. Doa di atas adalah zikir sebagai tanda syukur yang diajarkan Nabi Muhammad saw.

Artinya: Dari Abdullah bin Ghanam al-Bayadhi r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda, “Siapa di
pagi hari membaca,
Allāhumma mā aṣbaha bī min ni’matin aw bi ahadin min khalqika fa
minka wahdaka, lā syarīka laka, fa lakal hamdu wa lakasy syukru
, maka sungguh ia telah
memenuhi syukurnya pada hari itu.” (HR an-Nasa’i).

 

2. Nasehat ulama mengenai hakikat syukur yang ada dalam zikir Nabi itu.
a. Imam Muhammad Syamsul Haq al-‘Azhim Abadi dalam kitab
A’un al-Ma’bud berkata:

… Sabda Nabi saw tersebut menunjukkan bahwa syukur itu adalah pengakuan kepada alMun’im (Maha Pemberi Nikmat) yang hakiki. [Sabda Nabi saw itu juga mengajarkan] untuk
melihat kecil dan besarnya nikmat itu sesungguhnya bersumber dari-Nya [Allah SWT]. Lalu
lengkapnya syukur atas suatu nikmat itu dilakukan dengan cara yang ditujukan untuk meraih
keridaan
al-Mun’im.

 

b. Prof. Dr. Khalid Uṡman al-Sabt mengatakan:

… Di sini hendaknya seorang hamba selalu menghadirkan nikmat lahir dan batin itu merupakan
nikmat dari Allah. Cara ini akan menambah ibadah dan ketaatan kepada-Nya. Bertambah pula
sikap
tawadhu’ di hadapan sesama makhluk, serta sikap khudhu’ kepada Allah. Hamba itu tidak
menjadi pribadi yang sombong. Nikmat yang ada pada dirinya tidak membuatnya arogan dan
melahirkan kejahatan.

 

Download Materi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© 2025 Majelis Ahad Sore Rindu Hidayah