[59] Makna Ibadah Kurban Bagi Keluarga

Ahad, 4 Zulkaidah 1445/ 12 Mei 2024

 

MAKNA IBADAH KURBAN BAGI KELUARGA

Oleh: H. Taryudi, Lc., M.Ag.

 

  1. Ibadah kurban mengingatkan kita makna keikhlasan dan totalitas dalam ibadah. Sebagaimana yang tercermin dalam kisah kurban dua putra Nabi Adam a.s. dan juga dalam kisah Nabi Ismail a.s.

 

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَاَ ابْنَيْ اٰدَمَ بِالْحَقِّۘ اِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ اَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْاٰخَرۗ

Artinya: Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang lain (Qabil) tidak diterima. (Q.S. Al-Maidah, 5: 27).

وَفَدَيْنٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ

Artinya: Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. (Q.S. Ash-Shaffat, 37: 107).

 

  1. Ibadah kurban menuntun keluarga sejahtera agar selalu berada dalam atmosfir taqarub (mendekatkan diri kepada Allah). Ini menjelaskan bahwa kesejahteraan finansial dalam Islam seyogyanya dapat berbanding lurus dengan keshalihan diri dan keluarga.

 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّي اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا) رَوَاهُ أَحْمَد وَابْنُ مَاجَهْ وَصَحَّحَهُ الْحَاكِمُ وَرَجَّحَ الأَئِمَّةُ غَيْرُهُ

Artinya: Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Telah bersabda Rasulullah Saw., “Siapa yang punya kelapangan, tapi tidak berqurban, maka janganlah ia dekat ke tempat shalat kami.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).

 

  1. Ibadah kurban sejatinya membawa kita kepada makna refleksi cinta dan kasih sayang terhadap keluarga. Hal itu dapat kita pahami melalui doa Nabi saw saat kurban.

 

وَلَهُ مِنْ حَدِيْثٍ عَائِشَةَ اَمَرَ بِكَبْشٍ اَقْرَنَ يَطَأُ فِى سَوَادٍ وَيَبْرُكُ فِي سَوَادٍ وَيَنْظُرُ فِى سَوَادٍ فَاُتِيَ بِهِ لِيُضَحِّيَ بِهِ فَقَالَ لَهَا (يَا عَائِشَةُ هَلُمِّي الْمُدْيَةَ) ثُمَّ قَالَ (اشْحَذِيْهَا بِحَجَرٍ) فَفَعَلَتْ ثُمَّ اَخَذَهَا وَاَخَذَهُ فَاَضْجَعَهُ ثُمَّ ذَبَحَهُ ثُمَّ قَالَ (بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ) ثُمَّ ضَحَّي بِهِ.

Artinya: “Dari Aisyah radliyallâhu ‘anhâ, menginformasikan sesungguhnya Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam menyuruh untuk mendatangkan satu ekor domba (kibas) yang bertanduk. Kemudian domba itu didatangkan kepadanya untuk melaksanakan kurban. Beliau berkata kepada Aisyah: Wahai Aisyah, ambilkan untukku pisau (golok). Nabi selanjutnya memerintahkan Aisyah: Asahlah golok itu pada batu (asah). Aisyah kemudian melakukan sebagaimana yang diperintahkan Rasulullah. Kemudian Nabi mengambil golok itu dan mengambil domba (kibasy), kemudian membaringkannya, dan menyembelihnya sambil berdoa: Dengan nama Allah, wahai Allah terimalah dari Muhammad dan keluarga Muhammad dan umat Muhammad, beliau berkurban dengan domba itu“. (HR Muslim). []

 

Download Materi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© 2024 Majelis Ahad Sore Rindu Hidayah