[44] Muhasabah Diri di Akhir Tahun

Ahad, 18 Jumadil Akhir 1445 H/31 Desember 2023

Muhasabah Diri Di Akhir Tahun

Oleh: Taryudi, Lc., M.Ag.

 

1. Muhasabah atau mengoreksi diri sendiri itu perintah Baginda Nabi saw. Muhasabah
sebaiknya dilanjutkan dengan melakukan perbuatan baik di dunia ini yang ditujukan
untuk meraih kebahagiaan di kehidupan akhirat nanti. Orang yang bisa mengoreksi
dirinya sendiri, lalu dari koreksi itu ia tergerak untuk melakukan amal saleh, Nabi saw
menyebutnya sebagai al-kayyis yaitu manusia yang berakal.

Dari Syaddad bin Aus r.a., Nabi saw bersabda, “Orang yang berakal adalah yang mengoreksi
dirinya dan bersedia beramal sebagai bekal setelah mati. Dan, orang yang lemah adalah yang
mengikuti hawa nafsunya dan mengharapkan berbagai angan-angan kepada Allah.” (HR at-Tirmidzi).

Untuk memuhasabah diri sejatinya tidaklah harus menunggu akhir tahun. Muhasabah
sebaiknya dilakukan secara rutin dan terus menerus. Jika seseorang sedang berada di akhir
tahun, perintah muhasabah seperti yang ada di dalam Hadis Nabi di atas, dapat
dipedomani. Dengan cara, menilik apa yang telah dilakukan selama satu tahun, jika ada
kekurangannya, maka ia berusaha untuk memperbaikinya di tahun berikutnya.

2. Muhasabah diri itu hubungannya dengan kalbu (hati). Kalbu akan selalu dalam keadaan
baik-baik saja, jika seseorang rutin melakukan muhasabah. Sebaliknya, kalbu akan menjadi
tidak baik kondisinya, jika muhasabah itu diabaikan. Kesimpulan ini disampaikan oleh Ibn
al-Qayyim al-Jauziyyah (w. 751 H) dalam tafsirnya.

Terjemahannya: “Sesungguhnya baiknya (sehatnya) hati itu timbul karena muhasabah
jiwa (mau mengoreksi diri). Dan, buruknya hati itu timbul karena mengabaikan dan tidak
peduli pada muhasabah jiwa.”
Muhasabah sangat penting bagi kalbu, sebab dengan cara ini akan diketahui aibnya sendiri
oleh dirinya sendiri, jadi bukan diketahui lewat oleh orang lain. Setelah aib itu diketahui,
munculkanlah perasaan benci atas aib-aib itu. Ibn al-Qayyim menilai inilah yang disebut
sebagai manfaat dari muhasabah jiwa.

Terjemahannya: “Muhasabah jiwa memiliki beberapa manfaat, antara lain: terlihat oleh
dirinya aib-aibnya. Siapa yang tidak bisa melihat aib dirinya, ia tidak akan bisa
menghapusnya. Maka, jika ia telah melihat aibnya sendiri, bencilah aib itu karena Allah
Ta’ala.” []

Download Materi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© 2024 Majelis Ahad Sore Rindu Hidayah