[43] Sebisa-bisanya Aku Harus Bisa Mewujudkannya

Ahad, 11 Jumadil Akhir 1445 H/24 Desember 2023

Sebisa-bisanya Aku Harus Bisa Mewujudkannya

Oleh: Taryudi, Lc., M.Ag.

  1. Aku harus mengingat Allah dan slalu mengingat-Nya. Diamku harus merupakan kegiatan berpikir dan bicaraku merupakan zikir. Dzikrullah adalah penawar jiwa yang paling kuat dan merupakan senjata yang paling tajam dalam menghadapi berbagai tantangan zaman, kesusahan-kesusahan hidup, dan bencana-bencananya. Inilah yang dibutuhkan oleh semua manusia pada hari ini. Mahabenar Allah yang telah berfirman,

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ

 Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram. (QS Ar-Ra’d :28).

 

وَمَنْ يَّعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمٰنِ نُقَيِّضْ لَهٗ شَيْطٰنًا فَهُوَ لَهٗ قَرِيْنٌ (36) وَاِنَّهُمْ لَيَصُدُّوْنَهُمْ عَنِ السَّبِيْلِ وَيَحْسَبُوْنَ اَنَّهُمْ مُّهْتَدُوْنَ

Siapa yang berpaling dari pengajaran (Allah) Yang Maha Pengasih (Al-Qur’an), Kami biarkan setan (menyesatkannya). Maka, ia (setan) selalu menemaninya. Sesungguhnya mereka (setan-setan itu) benar-benar menghalangi mereka (manusia) dari jalan (yang benar), sedangkan mereka (manusia yang sesat itu) mengira bahwa mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS Az-Zukhruf: 36-37).

  1. Ibadahku harus hidup dan tersambung kepada Ma’bud (Tuhan yang diibadahi). Inilah derajat ihsan dalam ibadah. Ibadahku harus khusyuk, sehingga aku bisa menghayati kehangatan komunikasi dengan Allah dan nikmatnya kekhusukan. Dalam ibadah, hatiku harus hadir (sepenuh hati), melepaskan pikiran dari sekelilingku, yaitu segala kesibukan dan keinginan duniawi. Rasulullah saw bersabda,

لَا يَنْظُرُ اللهُ اِلَي صَلَاةٍ لَا يَحْضُرُ الرَّجُلُ فِيْهَا قَلْبَهُ مَعَ بَدَنِهِ

Allah tidak akan melihat salat yang dilakukan oleh seseorang yang hatinya tidak hadir di dalamnya bersama badannya. (Musnad Firdausi, sanad hadisnya dha’if [lemah]).

  1. Aku harus mengimani bahwa al-Khaliq (Sang Maha Pencipta) tidak menciptakan alam semesta ini secara sia-sia, karena tidak mungkin terjadi, Dzat yang menyandang sifat kesempurnaan itu berbuat sia-sia dalam apa yang diciptakan-Nya. Namun, mustahil untuk memahami kehendak Allah terhadap penciptaan ini secara terperinci, kecuali melalui informasi dari Rasulullah saw dan wahyu.

اَفَحَسِبْتُمْ اَنَّمَا خَلَقْنٰكُمْ عَبَثًا وَّاَنَّكُمْ اِلَيْنَا لَا تُرْجَعُوْنَ  .فَتَعٰلَى اللّٰهُ الْمَلِكُ الْحَقُّۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ

Apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maha Tinggi Allah, Raja yang sebenarnya. Tidak ada tuhan selain Dia, pemilik ‘Arasy yang mulia. (QS Al-Mu’minun: 115-116).

 

Download Materi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© 2024 Majelis Ahad Sore Rindu Hidayah