[24] Nikmat Rahmat

1. Rahmat adalah istilah dalam bahasa Arab. Imam Jalaluddin al-Mahalli asy-Syafi’i (w. 864 H)
mengartikan rahmat sebagai berikut:

(al-Rahmān al-Rahīm) artinya: (Allah SWT) pemilik rahmat. Dan, rahmat itu adalah:
Menginginkan kebaikan bagi orang yang menerimanya.
Dari definisi itu, rahmat artinya kebaikan. Rahmat identik dengan yang baik-baik. Kebaikan,
seperti apa yang jamak dipahami orang-orang, adalah lawan dari keburukan. Maka, orang
yang memperoleh rahmat, salah satunya dapat dicirikan dengan selalu didekatkannya
kebaikan demi kebaikan kepada orang tersebut. Demikian pula sebaliknya, orang yang
dijauhkan dari rahmat, salah satunya dapat ditandai dengan kecenderungannya kepada halhal yang buruk.

 

2. Al-Qur’an adalah sarana yang Allah SWT sediakan untuk memperoleh rahmat-Nya. Al-Quran
akan menjadi jalan mengalirnya rahmat Allah, jika dimuliakan. Dengan cara, senantiasa
membacanya. Membaca seluruh ayat-ayatnya dari surat al-Fatihah sampai surat an-Nas.
Atau, boleh juga dengan membaca sebagian dari ayat-ayat Al-Qur’an. Beberapa ayat saja
pun yang dibaca insya Allah tetap dapat mengalirkan nikmat rahmat.
Imam al-Hafizh al-Mustaghfiri (w. 432 H), dalam kitab Fadh
āil Al-Qur’ān (keutamaankeutamaan Al-Quran) menyebutkan riwayat dari seorang Tabi’i bernama al-Masruq tentang
keutamaan ayat ke-26 surat Ali Imran. Hadis No. 766. Teksnya sebagai berikut:

Artinya: Dari Masruq, bahwa ia berkata: seorang laki-laki membaca surat al-Baqarah dan
surat Ali ‘Imran di hadapan Abdullah bin Mas’ud r.a. Kemudian, Abdullah bin Mas’ud
berkata: Di dalam salah satu dari dua surat tersebut ada Nama Allah yang jika seseorang
berdoa dengan Nama itu akan dikabulkan doanya. Dan, bila orang itu meminta kepada Allah
dengan Nama Allah itu, Dia akan memberi apa yang ia minta. Al-Hasan al-Bashri berkata,
aku menduga bahwa Nama itu adalah “Allahumma Malikal Mulk”.


Nama Allah SWT itu ada dalam surat Ali ‘Imran ayat 26. Allah SWT berfirman:

Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan
kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari
siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan
Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan.
Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. (
QS Ali Imran [3]: 26).

 

Download Materi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© 2024 Majelis Ahad Sore Rindu Hidayah