[18] Syahdunya Munajat Nabi

Nabi Muhammad saw yang kita rindukan itu punya banyak cerita unik ketika sedang
takarub dengan Allah SWT. Satu dari banyak cerita unik tersebut datang dari istri Nabi,
sayyidah ‘Aisyah raḍiyallāh ‘anhā. Cerita tentang munajat Nabi ini kita kemas menjadi tiga
bagian. Sebab isi hadisnya yang panjang. Sebab yang lain, pada tiap bagiannya kita ingin
ambil kandungan-kandungan hikmahnya.


1.
Bagian Pertama

Aku (‘Aṭa’ ibn Abī Rabbah) dan ‘Ubaid ibn ‘Umair masuk ke rumah sayyidah ‘Aisyah. Beliau
lalu berkata kepada ‘Ubaid: “Sudah lama kau tidak mengunjungi kami.” ‘Ubaid kemudian
menjawab, “Ibunda, sebagaimana sabda Rasulullah Saw, “Berkunjunglah jarang-jarang
(tidak sering), pasti akan bertambah cinta.” Ia berkata, ‘Aisyah menjawab, “Alasanmu itu
tidak untuk diterapkan di sini.”


2.
Bagian Kedua

Ubaid lalu bertanya, “Beritahukanlah kepada kami sesuatu yang engkau lihat pada diri
Rasulullah Saw yang paling membuatmu takjub?” Ubaid berkata, Ketika itu ‘Aisyah
langsung terdiam, kemudian ia berkata, “Pada suatu malam, Rasulullah Saw bersabda,
“Wahai ‘Aisyah, malam ini, bolehkah engkau biarkan aku sendiri bersama Tuhanku?” Aku
jawab, “Demi Allah, sungguh aku sangat bahagia berada di dekatmu, aku pun akan
bahagia terhadap apa yang membuatmu bahagia.”


3.
Bagian Ketiga

Aisyah berkata, lalu Rasululah Saw bangkit untuk bersuci kemudian beliau salat. Aisyah
berkata, beliau terus menangis hingga basah helai bajunya. Aisyah berkata, kemudian
beliau menangis lagi hingga basah jenggotnya. Aisyah berkata, kemudian beliau menangis
lagi hingga basah tanahnya. Lalu datanglah Bilal meminta izin mengumandangkan azan.
Ketika Bilal melihat Rasulullah Saw. menangis, ia pun lalu bertanya, “Wahai Rasulullah,
mengapa engkau menangis, bukankah Allah telah mengampuni dosamu yang akan datang
dan dosamu yang telah lalu.” Rasulullah Saw bersabda, “Tidak bolehkah aku menjadi
hamba-Nya yang selalu bersyukur. Sungguh, malam ini, baru saja turun ayat. Celakalah
bagi siapa yang membacanya lalu ia enggan menghayatinya. (Sesungguhnya dalam
penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda
[kebesaran Allah] bagi orang yang berakal). (QS Ali ‘imran: 190) ayatnya dibaca
seluruhnya.” (
HR Ibnu Hibban). []

 

Download Materi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© 2024 Majelis Ahad Sore Rindu Hidayah